Minggu, 22 April 2012

HABIS GELAP TERBITLAH TERANG

            Bila membaca judul diatas, Anda pasti langsung teringat Kartini. Pahlawan perempuan asal Jepara Jawa Tengah. Tapi dalam tulisan ini saya nggak akan bicara soal emansipasi melainkan pengalaman yang saya alami. Yang menurut saya kondisinya persis seperti judul di atas.
            Cerita saya bermula dari niatan kuat saya untuk membahagiakan orangtua, dan keluarga kecil saya. Saya yang sejak 4 bulanan lalu bergabung dengan d’BCN Oriflame sangat “gerah” dengan kondisi saya yang cuma konsultan 9%. Oleh karena itu, mulai deh saya melakukan cara-cara rekrut diluar cara rekrut yang saya lakukan sebelumnya. Salah satunya adalah dengan melakukan perekrutan offline kendati jaringan saya dikenal sebagai jaringan di Oriflame dengan sistem online tercanggih saat ini (termasuk untuk merekrut). Pikiran saya, kalau online jalan offline jalan akan lebih baik kan heuhehehehe.
            Maka mulailah saya membuat alat pendukung untuk melakukan perekrutan offline yaitu dengan mencetak x banner. Kenapa x banner soalnya sebelumnya saya pernah melakukan perekrutan offline hanya dengan berdiri dan menghampiri satu persatu calon prospek dan kemudian membagikan flyer. Ada yang bertanya –tanya, ada pula yang langsung kabur dan menjawab no thanks pas saya baru mau buka mulut memperkenalkan Oriflame. Nggak papa, semua saya terima dengan santai dan tanpa beban, habis sudah kebal ditolak sih (thanks to my uplen yang melatihku untuk menjadi imun terhadap penolakan).

Ini anak kedua saya Aiesha, lagi kagum lihat banner ibunya :p
               
            Begitu x banner jadi, saya dengan semangat 45 mengajak dua anak bayi saya dan suami ke alun-alun. Asumsinya lokasi itulah yang paling banyak dikunjungi orang di Minggu pagi. Sampai di alun-alun, saya masih senyum-senyum tuh apalagi suami sebelum mengajak anak sulung saya main membantu memasang x banner itu. Saya pun bersiap menyuapi anak kedua saya dengan bubur. Selesai menyuapi, mulai deh action. Semenit, dua menit....lima menit....yeay akhirnya ada yang datang, loh tapi kok Cuma senyum doang ya terus cepet-cepet pergi....nggak papa, yang penting ybs udah saya kasih flyer siapa tahu ybs menelfon atau mengisi data di web replika saya.
                                                                         
 Pose sama Wildan dan Aiesha sebelum mrospek                               

            Tak terasa 30 menit berlalu, udah puluhan lembar flyer saya bagikan, dan sejumlah obrolan dibangun. Rata-rata Cuma bilang oke akan saya pertimbangkan. Jujur saya sempat merasa down, gimana pun saya manusia biasa seimun-imunnya teteup kadang timbul rasa kecewa. Pokoknya waktu itu saya tiba-tiba merasa langit agak mendung, semendung hati saya gara-gara belum ada prospek yang nyangkut. Pokoknya pandangan serasa gelap deh.

    Ini saya sama Aiesha lagi bagi-bagi flyer d'BCN :D                          

            But......sebagaimana siklus hidup, walaupun sekarang gelap tentu nggak selamanya gelap toh...bakalan ada terang yang datang. Nah di versi prospek offlineku ini....si terang datang saat saya yang mulai lelah lantaran hari mulai panas dilewati oleh anak remaja putri yang pura-pura gila. Si remaja putri ini meminta tanda tangan orang-orang di sekitar saya. Anehnya dia nggak melakukan hal yang sama pada saya. Maka saya yang merasa dilewat mulai menanyai orang-orang di sekitar saya.
“lagi ngapain sih, anak tadi”, “kayaknya lagi di ospek ya” ujar saya penasaran (hihihihi soal penasaran ini mah naluri kantor pertama ya jeng).
Maka dari pertanyaan saya itu, mulai mengalirlah jawaban-jawaban dari orang-orang di sekitar saya, termasuk dari salah seorang bunda yang sedang makan bersama dua jagoannya.
“Kayaknya ospek teater deh ya anak itu bunda,” kataku.
“Iya bener, soalnya aku juga dulu gitu di Surabaya,” kata Bunda yang sedang makan yang belakangan saya ketahui bernama Bunda Tanti.
            Selepas itu obrolan kami mengalir. Kepada Bunda Tanti mulai aku perkenalkan diri sebagai wartawan, ibu dua anak bayi, sekaligus beauty consultan Oriflamedari jaringan d’BCN. Nggak lupa, kuperkenalkan sistem serta aturan main bisnis MLM Oriflame. Mendengar hal itu Bunda Tanti sangat bersemangat lantaran ia ternyata pengguna produk Oriflame.
“Itu favoritku tender care, ampuh banget buat kaki dan kuku,” katanya.
“Aihhh tender care ya...itu mah everyone favorit bunda,” kataku.
            Dari pertemuan itu, kamipun berjanji untuk bertemu karena Bunda Tanti mau memberikan bukti transfer uang pendaftaran. Yeaayyyyy closing ya...alhamdulillah.

   Wildan dengan semangat bantu manggulin banner bunda, asikkkk :closing ya bun :D
            Dari pengalaman ini, aku mikir walaupun sekarang aku masih konsultan yakin deh bila usahaku konsisten aku bakalan climb up terus. Soo dont let yourself give up ya, coz all you need to be succed in this bisnis is consistance. Mengutip quote dari co founder d’BCN Dini Shanty “Sekarang tinggal tergantung seberapa lama kita bertahan, karena yang bertahan adalah PEMENANG”. Go SM, Go Director, Go Diamond.(wie)