Bila membaca judul diatas, Anda
pasti langsung teringat Kartini. Pahlawan perempuan asal Jepara Jawa Tengah.
Tapi dalam tulisan ini saya nggak akan bicara soal emansipasi melainkan
pengalaman yang saya alami. Yang menurut saya kondisinya persis seperti judul
di atas.
Cerita saya bermula dari niatan kuat
saya untuk membahagiakan orangtua, dan keluarga kecil saya. Saya yang sejak 4
bulanan lalu bergabung dengan d’BCN Oriflame sangat “gerah” dengan kondisi saya
yang cuma konsultan 9%. Oleh karena itu, mulai deh saya melakukan cara-cara
rekrut diluar cara rekrut yang saya lakukan sebelumnya. Salah satunya adalah
dengan melakukan perekrutan offline kendati jaringan saya dikenal sebagai
jaringan di Oriflame dengan sistem online tercanggih saat ini (termasuk untuk
merekrut). Pikiran saya, kalau online jalan offline jalan akan lebih baik kan
heuhehehehe.
Maka mulailah saya membuat alat
pendukung untuk melakukan perekrutan offline yaitu dengan mencetak x banner.
Kenapa x banner soalnya sebelumnya saya pernah melakukan perekrutan offline
hanya dengan berdiri dan menghampiri satu persatu calon prospek dan kemudian
membagikan flyer. Ada yang bertanya –tanya, ada pula yang langsung kabur dan
menjawab no thanks pas saya baru mau buka mulut memperkenalkan Oriflame. Nggak
papa, semua saya terima dengan santai dan tanpa beban, habis sudah kebal
ditolak sih (thanks to my uplen yang melatihku untuk menjadi imun terhadap
penolakan).
Ini anak kedua saya Aiesha, lagi kagum lihat banner ibunya :p
Begitu x banner jadi, saya dengan
semangat 45 mengajak dua anak bayi saya dan suami ke alun-alun. Asumsinya
lokasi itulah yang paling banyak dikunjungi orang di Minggu pagi. Sampai di
alun-alun, saya masih senyum-senyum tuh apalagi suami sebelum mengajak anak
sulung saya main membantu memasang x banner itu. Saya pun bersiap menyuapi anak
kedua saya dengan bubur. Selesai menyuapi, mulai deh action. Semenit, dua
menit....lima menit....yeay akhirnya ada yang datang, loh tapi kok Cuma senyum
doang ya terus cepet-cepet pergi....nggak papa, yang penting ybs udah saya
kasih flyer siapa tahu ybs menelfon atau mengisi data di web replika saya.
Pose sama Wildan dan Aiesha sebelum mrospek
Tak terasa 30 menit berlalu, udah
puluhan lembar flyer saya bagikan, dan sejumlah obrolan dibangun. Rata-rata
Cuma bilang oke akan saya pertimbangkan. Jujur saya sempat merasa down, gimana pun
saya manusia biasa seimun-imunnya teteup kadang timbul rasa kecewa. Pokoknya
waktu itu saya tiba-tiba merasa langit agak mendung, semendung hati saya
gara-gara belum ada prospek yang nyangkut. Pokoknya pandangan serasa gelap deh.
Ini saya sama Aiesha lagi bagi-bagi flyer d'BCN :D
But......sebagaimana siklus hidup, walaupun
sekarang gelap tentu nggak selamanya gelap toh...bakalan ada terang yang
datang. Nah di versi prospek offlineku ini....si terang datang saat saya yang
mulai lelah lantaran hari mulai panas dilewati oleh anak remaja putri yang
pura-pura gila. Si remaja putri ini meminta tanda tangan orang-orang di sekitar
saya. Anehnya dia nggak melakukan hal yang sama pada saya. Maka saya yang
merasa dilewat mulai menanyai orang-orang di sekitar saya.
“lagi ngapain sih,
anak tadi”, “kayaknya lagi di ospek ya” ujar saya penasaran (hihihihi soal
penasaran ini mah naluri kantor pertama ya jeng).
Maka
dari pertanyaan saya itu, mulai mengalirlah jawaban-jawaban dari orang-orang di
sekitar saya, termasuk dari salah seorang bunda yang sedang makan bersama dua
jagoannya.
“Kayaknya ospek
teater deh ya anak itu bunda,” kataku.
“Iya bener, soalnya
aku juga dulu gitu di Surabaya,” kata Bunda yang sedang makan yang belakangan
saya ketahui bernama Bunda Tanti.
Selepas itu obrolan kami mengalir.
Kepada Bunda Tanti mulai aku perkenalkan diri sebagai wartawan, ibu dua anak
bayi, sekaligus beauty consultan Oriflamedari jaringan d’BCN. Nggak lupa, kuperkenalkan sistem serta aturan main bisnis MLM Oriflame. Mendengar hal itu Bunda Tanti sangat
bersemangat lantaran ia ternyata pengguna produk Oriflame.
“Itu favoritku
tender care, ampuh banget buat kaki dan kuku,” katanya.
“Aihhh tender care
ya...itu mah everyone favorit bunda,” kataku.
Dari pertemuan itu, kamipun berjanji
untuk bertemu karena Bunda Tanti mau memberikan bukti transfer uang
pendaftaran. Yeaayyyyy closing ya...alhamdulillah.
Wildan dengan semangat bantu manggulin banner bunda, asikkkk :closing ya bun :D
Dari pengalaman ini, aku mikir
walaupun sekarang aku masih konsultan yakin deh bila usahaku konsisten aku
bakalan climb up terus. Soo dont let yourself give up ya, coz all you need to
be succed in this bisnis is consistance. Mengutip quote dari co founder d’BCN
Dini Shanty “Sekarang tinggal tergantung seberapa lama kita bertahan, karena
yang bertahan adalah PEMENANG”. Go SM, Go Director, Go Diamond.(wie)